
“Kok rasanya, aku dan dia sekarang udah beda banget, ya?”
Teman UKP, pernah nggak sih kamu merasa makin jauh dari teman dekatmu dulu? Padahal dulu kalian ke mana-mana selalu bersama, tapi sekarang rasanya semakin sulit untuk terhubung. Kalau kamu pernah atau sedang merasakannya, kamu tidak sendiri. Perubahan semacam ini adalah bagian alami dari pertumbuhan kita, terutama pada fase dewasa awal, yaitu usia 18 hingga 25 tahun, di mana banyak dinamika kehidupan mulai bergeser (De Vries et al., 2021; Wrzus & Neyer, 2016).
Seiring bertambahnya usia, kamu dan teman-temanmu mungkin mulai memiliki nilai, minat, dan prioritas hidup yang berbeda. Terkadang, hal ini memunculkan konflik kepentingan atau bahkan pelanggaran kepercayaan. Dalam beberapa kasus, situasi hidup yang berubah seperti pindah tempat tinggal, mulai bekerja, atau menjalani pendidikan di tempat berbeda juga bisa menjadi faktor yang membuat pertemanan tidak lagi terasa seperti dulu. Menurut penelitian oleh Khullar et al. (2021), hubungan pertemanan bisa berakhir ketika ada ekspektasi yang dilanggar atau ketika komunikasi menjadi tidak seimbang, dan hal itu kerap kali mendorong seseorang untuk menjaga jarak atau bahkan mengakhiri hubungan sepenuhnya.
Namun, tahukah kamu bahwa perubahan dalam pertemanan juga dapat berdampak pada kesehatan mental? Menurut meta-analisis yang dilakukan oleh Harris and Orth (2020), kualitas hubungan sosial memiliki kaitan erat dengan harga diri seseorang. Ketika hubungan sosial memburuk atau berakhir, harga diri kita juga bisa ikut menurun. Sebaliknya, orang dengan harga diri yang lebih tinggi cenderung membangun hubungan yang lebih sehat dan positif. Temuan ini menunjukkan adanya hubungan dua arah antara harga diri dan hubungan sosial. Semakin baik hubungan sosial kita, semakin tinggi harga diri kita, dan begitu pula sebaliknya. Ini menciptakan siklus positif yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis kita sepanjang hidup.
Jadi, tidak heran jika setelah kehilangan teman dekat, kamu merasa kehilangan arah, sedih, atau bahkan mempertanyakan diri sendiri. Perasaan seperti itu sangat manusiawi, karena pertemanan adalah bagian penting dari identitas dan keseharian kita. Namun, menurut Doroszuk et al., (2019), ada beberapa hal yang dapat membantu kamu melewati masa-masa tersebut. Pertama, penting untuk menyadari dan menerima bahwa tidak semua pertemanan ditakdirkan untuk bertahan selamanya. Perbedaan kepribadian, kebutuhan yang berkembang, serta jalan hidup yang berbeda bisa membuat hubungan yang dulu dekat menjadi renggang.
Kedua, gunakan kesempatan ini untuk merefleksikan diri. Apa yang kamu pelajari dari hubungan tersebut? Apa yang kamu butuhkan dalam relasi yang sehat kedepannya? Ketiga, jangan takut untuk membuka diri terhadap dukungan sosial yang baru. Mungkin orang-orang yang lebih selaras dengan nilai dan tujuan hidupmu kini sedang menantimu di tempat yang berbeda. Dan terakhir, cobalah untuk menjaga batasan yang sehat. Mengakhiri pertemanan tidak selalu harus disertai konflik atau perasaan bersalah. Kadang, menjaga jarak adalah bentuk cinta yang baru, baik untuk dirimu sendiri maupun orang lain.
Menjaga dinamika pertemanan pribadi adalah salah satu bentuk dari Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dari segi kesehatan mental.
Teman UKP, bertumbuh artinya berubah. Dan perubahan, meskipun tidak selalu nyaman, sering kali menjadi jalan menuju versi terbaik dari diri kita. Jika kamu sedang menghadapi perubahan dalam pertemanan, izinkan dirimu untuk bersedih, memaknai, dan kemudian melangkah lagi. Karena siapa tahu, di langkah berikutnya kamu akan menemukan koneksi yang jauh lebih sehat dan penuh makna!
Penulis: Farzana Reyhan Callysta
References
De Vries, J. H., Spengler, M., Frintrup, A., & Mussel, P. (2021). Personality Development in Emerging Adulthood—How the Perception of Life Events and Mindset Affect Personality Trait Change. Frontiers in Psychology, 12. Frontiersin. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.671421
Doroszuk, M., Kupis, M., & Czarna, A. Z. (2019). Personality and Friendships. Encyclopedia of Personality and Individual Differences, 1–9. https://doi.org/10.1007/978-3-319-28099-8_712-1
Harris, M. A., & Orth, U. (2020). The link between self-esteem and social relationships: A meta-analysis of longitudinal studies. Journal of Personality and Social Psychology, 119(6), 1459–1477. https://doi.org/10.1037/pspp0000265
Khullar, T. H., Kirmayer, M. H., & Dirks, M. A. (2021). Relationship dissolution in the friendships of emerging adults: How, when, and why? Journal of Social and Personal Relationships, 38(11), 026540752110260. https://doi.org/10.1177/02654075211026015
Wrzus, C., & Neyer, F. J. (2016). Co-Development of Personality and Friendships Across the Lifespan. European Psychologist, 21(4), 254–273. https://doi.org/10.1027/1016-9040/a000277