• Tentang Psikologi UGM
  • CICP
  • CPMH
  • UPAP
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Unit Konsultasi Psikologi
    • Profil Pengelola
    • Lokasi
  • Paket Layanan
    • Individu Dewasa
    • Individu Anak
    • Pendidikan dan Sekolah
    • Tes Kognitif AJT
    • Pasangan, Rumah Tangga, dan Keluarga
    • Korporasi
  • Alur Layanan
  • Galeri
  • Beranda
  • Artikel
  • Outgrowing Friendships: Saat Pertemanan Tidak Lagi Sama

Outgrowing Friendships: Saat Pertemanan Tidak Lagi Sama

  • Artikel
  • 23 July 2025, 10.45
  • Oleh: ukp.psikologi
  • 0

“Kok rasanya, aku dan dia sekarang udah beda banget, ya?”

Teman UKP, pernah nggak sih kamu merasa makin jauh dari teman dekatmu dulu? Padahal dulu kalian ke mana-mana selalu bersama, tapi sekarang rasanya semakin sulit untuk terhubung. Kalau kamu pernah atau sedang merasakannya, kamu tidak sendiri. Perubahan semacam ini adalah bagian alami dari pertumbuhan kita, terutama pada fase dewasa awal, yaitu usia 18 hingga 25 tahun, di mana banyak dinamika kehidupan mulai bergeser (De Vries et al., 2021; Wrzus & Neyer, 2016).

Seiring bertambahnya usia, kamu dan teman-temanmu mungkin mulai memiliki nilai, minat, dan prioritas hidup yang berbeda. Terkadang, hal ini memunculkan konflik kepentingan atau bahkan pelanggaran kepercayaan. Dalam beberapa kasus, situasi hidup yang berubah seperti pindah tempat tinggal, mulai bekerja, atau menjalani pendidikan di tempat berbeda juga bisa menjadi faktor yang membuat pertemanan tidak lagi terasa seperti dulu. Menurut penelitian oleh Khullar et al. (2021), hubungan pertemanan bisa berakhir ketika ada ekspektasi yang dilanggar atau ketika komunikasi menjadi tidak seimbang, dan hal itu kerap kali mendorong seseorang untuk menjaga jarak atau bahkan mengakhiri hubungan sepenuhnya.

Namun, tahukah kamu bahwa perubahan dalam pertemanan juga dapat berdampak pada kesehatan mental? Menurut meta-analisis yang dilakukan oleh Harris and Orth (2020), kualitas hubungan sosial memiliki kaitan erat dengan harga diri seseorang. Ketika hubungan sosial memburuk atau berakhir, harga diri kita juga bisa ikut menurun. Sebaliknya, orang dengan harga diri yang lebih tinggi cenderung membangun hubungan yang lebih sehat dan positif. Temuan ini menunjukkan adanya hubungan dua arah antara harga diri dan hubungan sosial. Semakin baik hubungan sosial kita, semakin tinggi harga diri kita, dan begitu pula sebaliknya. Ini menciptakan siklus positif yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis kita sepanjang hidup.

Jadi, tidak heran jika setelah kehilangan teman dekat, kamu merasa kehilangan arah, sedih, atau bahkan mempertanyakan diri sendiri. Perasaan seperti itu sangat manusiawi, karena pertemanan adalah bagian penting dari identitas dan keseharian kita. Namun, menurut Doroszuk et al., (2019), ada beberapa hal yang dapat membantu kamu melewati masa-masa tersebut. Pertama, penting untuk menyadari dan menerima bahwa tidak semua pertemanan ditakdirkan untuk bertahan selamanya. Perbedaan kepribadian, kebutuhan yang berkembang, serta jalan hidup yang berbeda bisa membuat hubungan yang dulu dekat menjadi renggang.

Kedua, gunakan kesempatan ini untuk merefleksikan diri. Apa yang kamu pelajari dari hubungan tersebut? Apa yang kamu butuhkan dalam relasi yang sehat kedepannya? Ketiga, jangan takut untuk membuka diri terhadap dukungan sosial yang baru. Mungkin orang-orang yang lebih selaras dengan nilai dan tujuan hidupmu kini sedang menantimu di tempat yang berbeda. Dan terakhir, cobalah untuk menjaga batasan yang sehat. Mengakhiri pertemanan tidak selalu harus disertai konflik atau perasaan bersalah. Kadang, menjaga jarak adalah bentuk cinta yang baru, baik untuk dirimu sendiri maupun orang lain.

Menjaga dinamika pertemanan pribadi adalah salah satu bentuk dari Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dari segi kesehatan mental.

Teman UKP, bertumbuh artinya berubah. Dan perubahan, meskipun tidak selalu nyaman, sering kali menjadi jalan menuju versi terbaik dari diri kita. Jika kamu sedang menghadapi perubahan dalam pertemanan, izinkan dirimu untuk bersedih, memaknai, dan kemudian melangkah lagi. Karena siapa tahu, di langkah berikutnya kamu akan menemukan koneksi yang jauh lebih sehat dan penuh makna!

 

Penulis: Farzana Reyhan Callysta

References

De Vries, J. H., Spengler, M., Frintrup, A., & Mussel, P. (2021). Personality Development in Emerging Adulthood—How the Perception of Life Events and Mindset Affect Personality Trait Change. Frontiers in Psychology, 12. Frontiersin. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.671421

Doroszuk, M., Kupis, M., & Czarna, A. Z. (2019). Personality and Friendships. Encyclopedia of Personality and Individual Differences, 1–9. https://doi.org/10.1007/978-3-319-28099-8_712-1

Harris, M. A., & Orth, U. (2020). The link between self-esteem and social relationships: A meta-analysis of longitudinal studies. Journal of Personality and Social Psychology, 119(6), 1459–1477. https://doi.org/10.1037/pspp0000265

Khullar, T. H., Kirmayer, M. H., & Dirks, M. A. (2021). Relationship dissolution in the friendships of emerging adults: How, when, and why? Journal of Social and Personal Relationships, 38(11), 026540752110260. https://doi.org/10.1177/02654075211026015

Wrzus, C., & Neyer, F. J. (2016). Co-Development of Personality and Friendships Across the Lifespan. European Psychologist, 21(4), 254–273. https://doi.org/10.1027/1016-9040/a000277

Tags: artikel kesehatan mental Mental Health outgrowing friendship pertemanan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Berita Terakhir

  • Fenomena Doomscrolling: Benarkah Membaca Berita Negatif Terus-Menerus Dapat Membuat Kita Lelah Secara Mental?
  • Outgrowing Friendships: Saat Pertemanan Tidak Lagi Sama
  • Self-Affirmation: Ketika Diri Juga Butuh Diyakinkan
  • JOMO: Pilihan Sadar untuk Kehidupan yang Lebih Tenang dan Bermakna
  • Menangkal Informasi Tak Terbatas dan Melampauinya
Universitas Gadjah Mada

Unit Konsultasi Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
Gedung D lantai 2
Jl. Sosio Humaniora Bulaksumur Yogyakarta 55281 Indonesia
 +62(274)550435 ext 131 | +62 857 5916 1581
 +62(274)550435 ext 158
ukp.psikologi[at]ugm.ac.id | ukpugm[at]gmail.com
 instagram.com/ukpugm

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

Daftar via WhatsApp

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju