• Tentang Psikologi UGM
  • CICP
  • CPMH
  • UPAP
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Unit Konsultasi Psikologi
    • Profil Pengelola
    • Lokasi
  • Paket Layanan
    • Individu Dewasa
    • Individu Anak
    • Pendidikan dan Sekolah
    • Tes Kognitif AJT
    • Pasangan, Rumah Tangga, dan Keluarga
    • Korporasi
  • Alur Layanan
  • Galeri
  • Beranda
  • Artikel
  • Fenomena Doomscrolling: Benarkah Membaca Berita Negatif Terus-Menerus Dapat Membuat Kita Lelah Secara Mental?

Fenomena Doomscrolling: Benarkah Membaca Berita Negatif Terus-Menerus Dapat Membuat Kita Lelah Secara Mental?

  • Artikel
  • 23 July 2025, 10.53
  • Oleh: ukp.psikologi
  • 0

Pernahkah Teman UKP merasa tidak dapat berhenti membaca berita negatif meskipun lama-kelamaan semakin merasa lelah dan kesal?

Ternyata, peristiwa tadi ada istilahnya loh, yaitu Doomscrolling. Penasaran? Yuk, kita simak lebih lanjut penjelasannya!

Doomscrolling merupakan sebuah istilah baru yang menggambarkan kecenderungan seseorang untuk terus menerus mengonsumsi berita negatif; bahkan ketika hal tersebut menjengkelkan. Sharma et al. (2022) mendefinisikan doomscrolling sebagai perhatian berlebih pada peristiwa-peristiwa negatif yang terkini (khususnya melalui media sosial) sehingga menyebabkan stres, ketidaknyamanan, dan kecemasan.

 

Lebih lanjut, fenomena doomscrolling sendiri marak muncul ketika adanya keadaan krisis dan ketidakpastian yang tinggi. Misalnya pandemi COVID-19, kerusuhan politik, atau bencana alam (Andersen et al., 2024).

Kira-kira kenapa ya? Alfasi (2021) dan Sun et al. (2022) pada penelitiannya, menemukan bahwa seseorang “menyelami” sosial media tanpa henti untuk mengurangi ketidakpastian akan keadaan yang sedang dihadapi. Di samping itu, ketika berada dalam keadaan krisis, kita memiliki tendensi untuk mencari informasi supaya dapat mengelola situasi yang tidak pasti, meskipun hal tersebut memiliki dampak negatif pada kesejahteraan emosional (Andersen et al., 2024).

 

Sebagai seorang manusia yang kerap menghadapi situasi tidak pasti, tentunya wajar apabila kita berharap untuk dapat meredakan emosi-emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran, dengan tetap up to date. Akan tetapi, hal tersebut justru memiliki efek yang berkebalikan dengan harapan kita (Anand et al., 2022). Jadi, tidak heran apabila kita kerap merasa lelah secara mental ketika membaca berita-berita negatif yang sedang beredar.

 

Lalu, gimana ya cara mengatasi doomscrolling?

Sebelumnya, coba jawab pertanyaan berikut: Kira-kira, dalam satu hari, berapa lama teman UKP menggunakan handphone atau perangkat elektronik lainnya untuk membuka media sosial?

 

Salah satu langkah pertama yang Teman UKP dapat lakukan adalah mengurangi waktu penggunaan perangkat elektronik dalam mengakses berita di media sosial. Hal tersebut dapat diaplikasikan dengan menetapkan waktu maksimal tertentu supaya Teman UKP dapat lebih mengontrol diri dan waktu dalam berselancar di media sosial. Selain membatasi penggunaan media sosial, Teman UKP juga harus lebih selektif dalam membaca informasi yang didapatkan. Persebaran informasi di media sosial sangat pesat. Terkadang, informasi yang beredar belum tentu benar. Oleh karena itu, Teman UKP perlu memastikan kebenaran dari informasi yang didapatkan, supaya Teman UKP tidak mudah termakan berita hoax.

 

Apabila Teman UKP sudah terlanjur melakukan doomscrolling dan merasa kewalahan dengan perasaan yang muncul, teman UKP dapat mencoba melakukan meditasi. Teman UKP dapat bertanya pada diri sendiri mengenai apa yang dirasakan setelah membaca informasi-informasi tersebut. Setelah itu, penting bagi Teman UKP untuk memproses perasaan teman-teman, supaya dapat merasa lebih tenang dan tidak penuh dengan kekhawatiran. Terakhir, tidak ada salahnya untuk mendiskusikan informasi yang dibaca dengan orang tua, saudara, dan teman-teman, supaya Teman UKP tidak merasa kalut dalam kesendirian.

 

Menjaga perilaku doomscrolling adalah salah satu perilaku yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

 

Yuk, kita belajar untuk lebih mengenali batasan diri kita dalam mengakses berita-berita yang sedang ramai!

Mari kita tetap up to date tanpa mengurangi kesejahteraan mental yang kita miliki! 

 

Penulis: Amara Sepasthika

 

REFERENSI

Alfasi, Y. (2021). Attachment insecurity and social media fear of missing out: The mediating role of intolerance of uncertainty. Digital Psychology, 2(2), 11-18. https://doi.org/10.24989/dp.v2i2.1957.

Anand, N., Sharma, M. K., Thakur, P. C., Mondal, I., Sahu, M., Singh, P., & Singh, R. (2022). Doomsurfing and doomscrolling mediate psychological distress in COVID-19 lockdown: Implications for awareness of cognitive biases. Perspectives in Psychiatric Care, 58(1), 170–172. https://doi.org/10.1111/ppc.12803

Andersen, K., Djerf-Pierre, M., & Shehata, A. (2024). The scary world syndrome: News orientations, negativity bias, and the cultivation of anxiety. Mass Communication and Society, 27(3), 502–524. https://doi.org/10.1080/15205436.2023.2297829

Sharma, B., Lee, S. S., & Johnson, B. K. (2022). The dark at the end of the tunnel: Doomscrolling on social media newsfeeds. Technology, Mind, and Behavior 2022; 3 (1): 1-13. https://doi.org/10.1037/tmb0000059.

Sun, C., Li, Y., Kwok, S. Y., & Mu, W. (2022). The relationship between intolerance of uncertainty and problematic social media use during the COVID-19 pandemic: a serial mediation model. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(22), 14924. https://doi.org/10.3390/ijerph192214924.

Türk-Kurtça, T., & Kocatürk, M. (2025). Beyond the Scroll: Exploring How Intolerance of Uncertainty and Psychological Resilience Explain the Association Between Trait Anxiety and Doomscrolling. Personality and Individual Differences, 233, 112919. https://doi.org/10.1016/j.paid.2024.112919

Tags: doomscrolling kesehatan mental Mental Health SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera SDG’s 3

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Berita Terakhir

  • Fenomena Doomscrolling: Benarkah Membaca Berita Negatif Terus-Menerus Dapat Membuat Kita Lelah Secara Mental?
  • Outgrowing Friendships: Saat Pertemanan Tidak Lagi Sama
  • Self-Affirmation: Ketika Diri Juga Butuh Diyakinkan
  • JOMO: Pilihan Sadar untuk Kehidupan yang Lebih Tenang dan Bermakna
  • Menangkal Informasi Tak Terbatas dan Melampauinya
Universitas Gadjah Mada

Unit Konsultasi Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
Gedung D lantai 2
Jl. Sosio Humaniora Bulaksumur Yogyakarta 55281 Indonesia
 +62(274)550435 ext 131 | +62 857 5916 1581
 +62(274)550435 ext 158
ukp.psikologi[at]ugm.ac.id | ukpugm[at]gmail.com
 instagram.com/ukpugm

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

Daftar via WhatsApp

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju