Berdasar data Riskesdas tahun 2013, sebanyak 14 juta orang atau sekitar 6% penduduk Indonesia mengalami gejala-gejala depresi dan kecemasan. Sedangkan, jumlah penderita gangguan jiwa berat seperti skizofrenia mencapai 400.000 orang (Kemenkes, 2013). Gangguan mental dapat mengenai semua golongan dan ditemukan di semua daerah di seluruh dunia (WHO, 2004). Sudahkah kita mengenal diri dan memahami apa yang terjadi pada diri kita? Kapankah kita membutuhkan bantuan profesional psikologi?
Individu yang sehat secara mental dapat mengetahui dan memaksimalkan potensi dirinya. Selain itu, individu juga dapat beradaptasi dan mengatasi berbagai macam situasi yang dihadapi, mampu bekerja produktif, bermanfaat bagi lingkungan, serta mampu melihat permasalahan secara rasional. Individu yang sehat secara mental memiliki relasi dengan keluarga, teman, dan lingkungan kerja atau sekolah yang relatif baik. Individu tersebut cenderung melihat permasalahan secara positif.
Permasalahan pada individu dapat dipicu oleh banyak hal. Beberapa individu terjebak dalam perasaan serta pengalaman negatif yang tidak terlupakan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan dan perasaan bersalah yang menyebabkan individu menjadi tidak nyaman dengan diri sendiri.
Sudahkah kita sehat mental? Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kesehatan mental:
- Menerima dan menghargai diri sendiri
Menerima kekurangan diri bisa menjadi cara paling ampuh untuk meningkatkan kesehatan mental (Feist & Feist, 2009);
- Menjaga hubungan baik
Memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, dan rekan kerja membuat individu merasa mendapatkan lebih banyak dukungan dari lingkungan sekitar. Bercerita kepada orang lain juga dapat meringankan permasalahan individu (Passer & Smith, 2009);
- Berolahraga
Secara rutin melakukan olahraga dapat merelaksasi otot dan menghasilkan hormon yang menimbulkan kebahagiaan. Selain itu, saat individu berolahraga kemungkinan untuk bertemu dengan orang lain dan berinteraksi meningkat sehingga memungkinkan individu mendapatkan dukungan sosial lebih banyak (Cox, 2012);
- Bersitirahat dengan cukup
Istirahat membantu individu lebih rileks serta memberikan suplai oksigen ke otak yang lebih banyak sehingga tubuh lebih segar (Kalat, 2013);
- Menjaga pola hidup sehat
Makan makanan yang sehat dan menerapkan pola hidup sehat membantu tubuh bisa lebih berfungsi secara optimal (Kalat, 2013).
- Berpikir positif
Memaknai segala hal yang terjadi secara positif dan selalu bersyukur akan mempermudah individu dalam menghadapi permasalahan (Snyder, Lopez, & Pedrotti, 2011).
Beberapa individu sanggup menyelesaikan permasalahannya sendiri. Sedangkan pada individu tertentu, permasalahan psikologis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apabila masalah psikologis tersebut tidak bisa ditangani sendiri, bantuan profesional psikolog bisa menjadi pilihan tepat.
Daftar pustaka:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI
Cox, Richard H. Sport Psychology: Concepts and Application. (2012). New York: McGraw-Hill.
Feist, & Feist. (2009). Theories of Personality. New York: McGraw Hill.
Kalat, J. W. (2013). Biological Psychology. Belmont: Cengage .
Passer, M. W., & Smith, R. E. (2009). Psychology: The Science of Mind and Behavior. New York: McGraw-Hill.
Snyder, C. R., Lopez, S. J., & Pedrotti, J. (2011). Positive Psychology: The Scientific and Practical Explorations of Human Strengths. Los Angeles: SAGE Publication.
World Health Organization. (2004). Prevention of mental disorders: Effective interventions and policy options. Geneva: World Health Organization.